DIALOGINDONESIA.COM, CIREBON- Ratusan siswa SMAN 1 Astanajapura Kabupaten Cirebon, antusias mengikuti ‘Dialog Academy’ yang diselenggarakan di sekolah setempat, Jumat (4/11/2022). Dalam program tersebut, SMAN 1 Astanajapura bekerja sama dengan Dialog Indonesia untuk memberikan sosialisasi pengetahuan tentang literasi digital.
Ratusan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut mendapatkan sosialisasi tentang ilmu-ilmu jurnalistik dan penggunaan media sosial yang baik. Program ‘Dialog Academy’ merupakan wujud kepedulian dari Dialog Indonesia untuk turut berperan aktif dalam memberikan sosialisasi literasi digital kepada generasi muda.
“Dialog Indonesia berkesempatan hadir di sini dan memberikan suatu pencerahan tentang literasi digital. Banyak sekali media-media yang kita baca, yang kita lihat di media sosial tetapi bagaimana cara penyaringannya. Tergantung dari bagaimana kita menyikapi tentang digital itu sendiri,” kata Kepala SMAN 1 Astanajapura, Dr. H Dedi Kenedi M.Pd dalam sambutan pembukaan kegiatan ‘Dialog Academy’, Jumat (4/11/2022).
Menariknya, SMAN 1 Astanajapura menjadi sekolah pertama di Kabupaten Cirebon yang mengadakan program ‘Dialog Academy’ ini. Founder Dialog Indonesia, Giri Cahya Pangestu berharap program tersebut dapat memberikan ilmu dan manfaat bagi siswa-siswi SMAN 1 Astanajapura. “SMAN 1 Astanajapura adalah sekolah perdana yang kita datangi, mudah-mudahan bisa jadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua,” ujar pengusaha muda asal Cirebon ini.
Sementara itu, Koordinator SMA/SMK pada Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X Jawa Barat, Rudianto, mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan literasi digital di SMAN 1 Astanajapura. Terlebih dalam pelaksanaannya, pihak sekolah melibatkan unsur praktisi media langsung yang notabene lebih faham perihal ekosistem perkembangan media dari masa ke masa. Sehingga dengan tujuan dalam lebih bisa membuka wawasan bagi para pelajar bagaimana menyikapi perkembangan informasi yang begitu cepat .
“Harapannya agar sama-sama bisa menjaga, khususnya para siswa terhindar dari penggunaan internet yang di luar batas. Minimalnya dengan akses teknologi yang mudah bisa terhindar dari pengaruh negatif, ” katanya.
Pelibatan Dialog Indonesia dalam kegiatan literasi digital, kata Rudianto, dinilai sudah tepat. Sehingga anak akan paham batasan dari capaian program yang diusung karena memang harus melibatkan sejumlah stakeholder.
“Harapan sekolah yang menginginkan adanya perubahan nyata dari sikap dan karakter anak semoga bisa dicapai, karena pendidikan sangat luas. Dengan metode pembelajaran seperti ini tentu lebih bisa diserap oleh peserta didik, apalagi melibatan praktisi media,” ungkapnya.
Kegiatan ‘Dialog Academy’ berisi penyampaian materi tentang jurnalistik dan literasi digital yang dibawakan oleh wartawan Dialog Indonesia, Mamat Rahmat. Acara ini berlangsung dengan sukses.
Salah satu siswi SMAN 1 Astanajapura, Putri mengungkapkan, acara ‘Dialog Academy’ berlangsung dengan menyenangkan. Ia juga mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru tentang jurnalistik dan literasi digital.
“Seru sih, bisa dapat ilmu baru tentang jurnalistik sama literasi digital,” ungkap putri.***